Rabu, 27 Januari 2010

Terumbu Karang dan Ancaman Kepunahannya

Umur Habitat Terumbu Karang dan Ancaman Kepunahannya.

Taukah anda jika terumbu karang yang sering kita jadikan hiasan di aquarium kita memegang peranan penting dalam ekosistem alam laut? Taukah anda bahwa dibutuhkan waktu berpuluh – puluh tahun untuk menumbuhkan karang hanya beberapa cm aja. Hal itulah yang pernah menjadi pergolakan batin saya ketika memulai untuk memelihara aquarium laut. Merasa kasihan akan ikan yang ditangkap dari lautan begitu juga dengan terumbu karang yang ada?

Pernah ada seorang teman bercerita bahwa untuk menangkap ikan laut hias yang ada di lautan para nelayan ternyata menggunakan potassium yang tentunya hal ini sangat dilarang sekali karena dapat merusak ekosistem yang ada di lautan. Belum lagi eksploitasi besar – besaran alam bawah laut oleh manusia. Semuanya ini karena faktor manusia. Namun ada seorang teman yang menyitir bahwa ancaman terbesar terumbu karang adalah bukan karena faktor manusia, melainkan karena faktor pemanasan global? Hmm…Ya, sebab semakin panas suatu laut maka akan semakin sulit terumbu karang untuk hidup. Namun jika detelisik kebelakang, ujung – ujungnya manusia juga yang menyebabkan pemanasan global. Bahkan jika hal ini tidak dapat dihentikan, tidak mustahil berapa puluh tahun kedepan karang yang ada di aquarium kita akan menjadi barang yang langka.

Untungnya diantara sekumpulan manusia serakah tersebut, termasuk kita ( Menurut anggapan orang lain…he..he..) masih ada orang yang mau membudidayakan ikan hias laut maupun karang. Anda pernah mendengar Kadek Ari dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut ( BBPBL) yang mengembangkan ikan badut atau lebih akrab dengan nama nemo ( tokoh kartun dalam film “ Finding Nemo” ) berbarengan dengan pengembang biakkan tersebut beliau juga melakukan pengembangbiakkan kuda laut jenis langka atau pembudidayaan yang dilakukan oleh Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Dr Istiyanto Samidjan MS yang membudidayakan anemone laut secara buatan di pulau menjangan, karimun jawa, Jawa tengah.

Bagaimana dengan kita, minimal kita harus menghargai apa yang kita beli, hargailah ikan dan karang yang kita beli dengan merawatnya dengan baik, jika kita masih pemula maka janganlah dulu kita membeli karang dalam aquarium kita, Karena niscaya akan benar – benar jadi ajang pembantaian masal. Isi saja aquarium kita dengan ikan hias laut dan batu laut saja, sambil belajar tentang parameter air. Warna dari ikan sendiri sudah sangat bagus sebagai penghias aquarium rumah. Syukur jika kita bisa mengembangbiakkan ikan hias laut sendiri di masa mendatang dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang ada di masa mendatang. Yang pantas di cap serakah adalah konglomerat yang melakukan eksplorasi besar – besaran di alam laut dan darat yang menyebabkan pemanasan global, melakukan pengeboran minyak lepas pantai yang tidak mengindahkan lingkungan, asap industri dsb. Ingin tidak dicap serakah ? Hargailah ikan laut yang anda beli. Salam

Related Post



2 komentar:

  1. tai anjing so suci so bener bnget lw mang lw bukan manusia tp binatang ya jangan terlalu naif lw bangsatttt

    BalasHapus
    Balasan
    1. widih serem komen nya hehe. Tp emang penulis jg salah sih, menggunakan bahasa yg agak mengarah ke sarkasme..., so buat penulis hrs lebih hati2 ya dalam menulis, sebaiknya riset dilakukan secara langsung agar tulisan bisa lebih obyektif. Buat si komentator....., jangan galak2 dong...., serem...hehe :)

      Hapus